Kunci Kebahagiaan dan Cara Menemukannya
Kunci kebahagiaan, tidak seperti kecantikan, bukan di mata yang melihatnya. Anda tidak bisa menipu pikiran Anda untuk menjadi bahagia, tetapi itu juga bukan solusi satu ukuran untuk semua. Kebahagiaan, bagi banyak orang, sama sulitnya dengan mata air awet muda atau batu filsuf. Mengapa sangat sulit ditemukan, dan apa itu? Orang-orang telah menjelajahi dunia dan bahkan alam spiritual untuk mencari jawabannya, mengumpulkan kenang-kenangan budaya Buddha kuno atau membeli ramuan aneh yang menjanjikan kejernihan total dari pikiran, tubuh dan jiwa, tetapi yang seringkali berakhir seperti kacang ajaib yang dibawa pulang Jack . Apa jawabannya?
Kunci untuk kebahagiaan adalah bukan kondisi keberadaan, melainkan kondisi pikiran. Cara Anda memandang dunia tidak mengubah keadaannya, tetapi mengubah cara Anda menghadapinya. Ambil contoh, metafora gelas setengah penuh / setengah kosong. Dua orang yang berbeda melihatnya dengan cara yang berbeda. Gelasnya tetap tidak berubah siapa pun yang melihatnya, tetapi salah satu dari orang-orang itu jelas lebih positif. Orang pesimis memiliki ketidakseimbangan realitas dimana satu-satunya sisi yang mereka lihat adalah sisi negatifnya. Meskipun pandangan orang lain tentang orang yang optimis adalah bahwa mereka hanya melihat yang baik, orang yang optimis memang melihat kedua sisi, mereka hanya menyeimbangkan yang negatif dengan yang positif dan memanfaatkan yang terbaik dari setiap situasi.
Menjadi orang yang optimis tampaknya menjadi kunci kebahagiaan, tetapi tidak sesederhana melihat gelas setengah penuh. Ada karakteristik utama yang dimiliki orang optimis, dan itu bukan pandangan tertentu. Terima kasih. Orang paling bahagia di dunia adalah orang yang bersyukur atas apa yang mereka miliki. Orang yang optimis itu tidak hanya melihat gelasnya setengah penuh, mereka juga bersyukur karena tidak ada air sama sekali. Jika gelas setengah penuh, seperempat penuh atau seluruhnya, mereka akan tetap memiliki sikap kerendahan hati dan rasa syukur yang sama seperti yang mereka miliki. Hati yang bersyukur dan pikiran yang bersyukur dapat menjadikan Anda orang yang Anda inginkan. Selain lebih bahagia, rasa syukur juga memiliki banyak manfaat fisik dan mental:
- Orang yang menjalani kehidupan bersyukur lebih sehat daripada mereka yang berpikiran negatif. Mereka mengalami lebih sedikit penyakit dan penyakit, dan tingkat stres mereka jauh lebih rendah daripada rekan-rekan mereka.
- Rasa syukur bahkan bisa meringankan gejala penyakit mental, seperti kecemasan dan depresi. Orang dengan sikap bersyukur melihat penurunan tekanan darah dan ketegangan otot, dan mereka mendapatkan istirahat malam yang lebih baik.
- Syukur meningkatkan harga diri Anda dan membuat Anda lebih bersosialisasi, membuat Anda merasa lebih baik tentang diri sendiri dan membantu orang lain melakukan hal yang sama.
Kunci kebahagiaan bukanlah perspektif Anda, melainkan cara Anda membiarkan diri Anda merasakan. Dengan bersyukur dan mencari sisi positif dari setiap situasi, Anda tidak hanya akan menjadi lebih bahagia, tetapi juga lebih sehat.
Dan jangan lupa untuk berbagi: Anda tidak perlu mengeluarkan biaya apa pun, tetapi dapat mengubah hidup seseorang…