Meditasi Syukur
Biksu Buddha memulai setiap hari dengan nyanyian syukur atas berkah hidup mereka. Penatua penduduk asli Amerika memulai setiap upacara dengan doa syukur ke ibu bumi dan ayah langit, ke empat penjuru, ke hewan, tumbuhan, dan saudara-saudari mineral yang berbagi bumi kita dan mendukung kehidupan kita. Di Tibet, para biksu dan biksuni bahkan memanjatkan doa terima kasih atas penderitaan yang telah mereka terima: “Berikan bahwa saya mungkin memiliki cukup penderitaan untuk bangkit dengan belas kasih dan kebijaksanaan yang sedalam mungkin.”
Syukur bisa dibilang ujian paling tinggi, penyembuhan emosi yang bisa kita hasilkan sebagai manusia, belum lagi yang paling terkait dengan kualitas hidup, kesehatan mental, dan kebugaran. Puisi kecil ini oleh e.e. Cummings hanyalah pengingat lembut tentang di mana harus menempatkan perhatian kita - dan harapan kita.
Saya berterima kasih kepada Anda, Tuhan untuk yang paling menakjubkan ini
hari: untuk roh pepohonan yang melompat kehijauan
dan mimpi biru sejati tentang langit dan untuk segalanya
yang alami yang tidak terbatas yaitu ya
(aku yang telah mati hidup kembali hari ini,
dan ini adalah ulang tahun matahari, inilah kelahirannya
hari kehidupan dan cinta dan sayap: dan gay
kejadian besar yang tak terbatas di bumi)
bagaimana seharusnya mencicipi menyentuh mendengar melihat
bernafas apapun – diangkat dari no
dari semua yang tidak ada — hanya manusia
keraguan yang tak terbayangkan Anda?
(sekarang telinga saya terjaga dan
sekarang mata mataku terbuka)
e.e. cummings
1894-1962
Teknik Meditasi Syukur
Tujuan dari meditasi adalah untuk menumbuhkan perasaan syukur yang terbuka dan lembut untuk semua yang baik dalam hidup Anda. Untuk anugerah hidup itu sendiri. Meskipun bisa jadi, sebagian besar kemarahan dan frustrasi yang kita alami tidak ditujukan pada objek tertentu. Apa pun kasusnya, memupuk rasa syukur dapat menggantikan perasaan menyakitkan itu dengan perasaan positif.
Lakukan dengan kecepatan Anda sendiri dan sertakan hal lain yang terlintas dalam pikiran:
- Tenangkan diri Anda dalam postur yang santai. Ambil napas dalam-dalam yang menenangkan untuk bersantai. Biarkan kesadaran Anda berpindah ke lingkungan terdekat Anda: semua hal yang dapat Anda cium, rasakan, sentuh, lihat, dengar. Katakan pada diri sendiri: 'Untuk ini, saya bersyukur.'
- Selanjutnya, ingatkan orang-orang dalam hidup Anda yang dekat dengan Anda: teman, keluarga, pasangan…. Katakan kepada diri Anda, 'Untuk mereka, saya bersyukur.'
- Selanjutnya, alihkan perhatian Anda ke diri Anda sendiri: Anda adalah individu yang unik, diberkati dengan imajinasi, kemampuan untuk berkomunikasi, untuk belajar dari masa lalu dan merencanakan masa depan, untuk mengatasi rasa sakit yang mungkin Anda alami. Katakan pada diri sendiri: 'Untuk ini, saya bersyukur.'
- Akhirnya, istirahatlah dalam kesadaran bahwa hidup adalah anugerah yang berharga. Bahwa Anda telah dilahirkan dalam periode kemakmuran yang luar biasa, bahwa Anda memiliki karunia kesehatan, budaya, dan akses ke ajaran spiritual. Katakan pada diri sendiri: 'Untuk ini, saya bersyukur.'